Baru-baru ini, Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri, Andy Rachmianto, mengungkapkan bahwa lebih dari 200 warga negara Indonesia (WNI) memilih untuk menetap di Iran, khususnya di Kota Qom, meskipun ada konflik yang sedang berlangsung dengan Israel.
"Di Qom, jumlah WNI kita sekitar 200-an. Dari total 380 WNI yang ada, konsentrasi terbanyak memang di Kota Qom. Mereka masih tinggal di sana untuk sementara waktu," jelas Andy saat memberikan keterangan di Terminal III Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Selasa malam (24/6).
Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan. Menurut Andy, Qom merupakan kota yang aman dan tidak menjadi target serangan dari Israel maupun Amerika Serikat.
"Qom adalah kota suci bagi mereka, dan tidak menjadi target serangan. Ini adalah alasan utama mengapa banyak WNI memilih untuk tinggal di sana, terutama mahasiswa yang sedang belajar. Kota ini relatif aman dan tenang," tambahnya.
Andy juga menyebutkan bahwa selama konflik antara Iran dan Israel, tidak terdengar suara sirene di Qom. Hal ini membuat para WNI yang tinggal di sana merasa tenang.
"Salah satu WNI yang telah tinggal di Qom selama 28 tahun, 10 tahun di antaranya di Qom, mengonfirmasi bahwa kota tersebut relatif aman. Tidak ada suara sirene, tidak ada kepanikan, semuanya berjalan normal. Ini mungkin menjadi alasan mengapa mereka merasa belum perlu kembali ke Indonesia," jelas Andy.
Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto terus memantau perkembangan konflik antara Iran dan Israel. Prabowo telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong penurunan eskalasi konflik di Timur Tengah.
"Presiden telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan upaya evakuasi WNI. Proses evakuasi sudah dimulai untuk memastikan keselamatan WNI yang berada di sana," kata Juri.
Juri menegaskan bahwa Indonesia adalah negara non-blok yang mengutamakan perdamaian dalam penyelesaian konflik. "Kita ingin perdamaian lebih baik daripada perang yang membawa korban di kedua belah pihak," tutupnya.
Recommended By Editor
- Kisah turis terdampak perang Israel-Iran, kehabisan uang dan nggak bisa makan
- Sosok Baoxia Liu wanita asal China yang kepalanya dihargai Rp246 miliar oleh FBI, pemasok senjata Iran
- Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dilaporkan terbunuh di Iran, warga Palestina berkabung
- 5 Fakta jatuhnya helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi, dipastikan tak ada korban selamat
- Badan mobilnya jadi papan tulis, guru di pedalaman tuai pujian